Sabtu, 07 Mei 2011

Seputar Info - SUHU

Kita tentu tahu bahwa semakin dekat dengan sumber panas, panas yang kita rasakan juga bertambah. Tetapi ada sebuah keanehan gejala alam, di mana semakin tinggi sebuah daratan dari permukaan laut, maka suhu udara di sana justru akan bertambah dingin.
Hal ini tentu saja dapat anda rasakan ketika mendaki sebuah gunung. Semakin ke atas udara justru terasa semakin dingin. Sebagai contoh, Es abadi di puncak jaya yang berada di barisan Sudirman, Papua. Walaupun terletak di daerah tropis yang tidak mempunyai musim salju, namun di puncak jaya terdapat salju abadi. Padahal, jika dipikir secara logika, semakin tinggi puncak tersebut, seharusnya semakin panas karena semakin dekat dengan matahari.

Keanehan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Panas yang kita rasakan di bumi tidak semuanya langsung berasal dari matahari. Ketika matahari menyalurkan panasnya, bumi akan menyerap panas tersebut kemudian memantulkannya kembali. Itulah sebabnya kita merasakan lebih panas pada pukul 13.00 - 14.00, bukan pada 12.00 saat matahari tepat berada di atas.
Semakin tinggi sebuah tempat, maka kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara adalah salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100m ke atas, suhunya berkurang sekitar 0,6 C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas permukaan laut. Di atas ketinggian ini terdapat stratosfer, di mana suhu di sana tidak akan bertambah dingin lagi.
Itulah penjelasan kenapa semakin tinggi justru semakin dingin. Semoga bermanfaat, info info ajah

Seputar Info - SUHU

Sabtu, 07 Mei 2011

Kita tentu tahu bahwa semakin dekat dengan sumber panas, panas yang kita rasakan juga bertambah. Tetapi ada sebuah keanehan gejala alam, di mana semakin tinggi sebuah daratan dari permukaan laut, maka suhu udara di sana justru akan bertambah dingin.
Hal ini tentu saja dapat anda rasakan ketika mendaki sebuah gunung. Semakin ke atas udara justru terasa semakin dingin. Sebagai contoh, Es abadi di puncak jaya yang berada di barisan Sudirman, Papua. Walaupun terletak di daerah tropis yang tidak mempunyai musim salju, namun di puncak jaya terdapat salju abadi. Padahal, jika dipikir secara logika, semakin tinggi puncak tersebut, seharusnya semakin panas karena semakin dekat dengan matahari.

Keanehan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Panas yang kita rasakan di bumi tidak semuanya langsung berasal dari matahari. Ketika matahari menyalurkan panasnya, bumi akan menyerap panas tersebut kemudian memantulkannya kembali. Itulah sebabnya kita merasakan lebih panas pada pukul 13.00 - 14.00, bukan pada 12.00 saat matahari tepat berada di atas.
Semakin tinggi sebuah tempat, maka kerapatan udara di tempat itupun akan semakin berkurang. Sementara udara adalah salah satu penghantar panas. Itulah sebabnya setiap 100m ke atas, suhunya berkurang sekitar 0,6 C. Hal ini berlaku hingga ketinggian 10.000 meter di atas permukaan laut. Di atas ketinggian ini terdapat stratosfer, di mana suhu di sana tidak akan bertambah dingin lagi.
Itulah penjelasan kenapa semakin tinggi justru semakin dingin. Semoga bermanfaat, info info ajah